Inilah Kategori Lagu-lagu Dangdut Koplo Hingga 2019
Pembagian kategori lagu-lagu Dangdut Koplo sebenarnya pernah saya ungkit di posting sebelumnya, namun masih sekedar gambaran singkat saja. Untuk itu, kali ini akan saya jelaskan dengan lebih rinci . Sebagai bahan penjelasan awal, coba sobat dengarkan lalu bandingkan lagu-lagu seperti Kereta Malam (Elvy Sukaesih), Minyak Wangi ( Ayu Ting Ting), Keong Racun ( Shinta & Jojo), Oplosan, Cari Jodoh (Dipopulerkan oleh Wali Band). Tentu memiliki nuansa dan rasa yang berbeda bukan? Walaupun sama-sama digarap dengan iringan koplo.
Perbedaan rasa dan nuansa itulah yang sebenarnya menjadikan lagu-lagu Dangdut koplo terbagi dalam beberapa kategori yang juga menunjukkan bahwa aliran ini begitu lengkap dan fleksibel. Tidak melulu berasal dari tembang Dangdut pakem original yang kemudian dirubah pola permainan kendangnya menjadi koplo saja, tapi juga sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu yang berasal dari aliran lain seperti campursari, pop, slow rock, pop alternatif dan bahkan tembang daerah lainnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa pembagian kategori lagu-lagu Dangdut Koplo yang sebelumnya juga pernah sedikit saya singgung di posting kumpulan Mp3 lagu-lagu Dangdut lengkap :
1. Berasal Dari Daur Ulang (Recycle) Dangdut Original
Seperti sudah saya sebutkan di atas, coba sobat dengarkan lagu yang berjudul Kereta Malam (Koleksi Elvy Sukaesih). Lagu ini merupakan tembang dangdut original lawas yang beredar di tengah-tengah masyarakat pada era 60an akhir atau era 70an awal. Sebelum didaurulang, tembang ini sepertinya kurang populer untuk masyarakat khususnya generasi sekarang, kecuali fans Dangdut sejati dan penggemar Elvy S. Selain lagu Dangdut Kereta Malam, sobat tentunya juga pernah mendengarkan lagu lain yang digarap koplo oleh grup Jawa Timur, (Monata, Sera, New Pallapa, Sagita dll) seperti; Cuma Kamu (duet), Mandul (duet), Malam Terakhir (duet), Rujuk, Bunga Nusa Indah, Kehilangan, Nasib Bunga, Tersisih, Dua Kursi, Mengapa (solo), Mengapa (duet), Pertemuan, Gelandangan, dan lain sebagainya. Itu merupakan bagian dari kategori lagu-lagu koplo yang berasal dari daur ulang lagu Dangdut original (pakem) atau lawas.
2. Dangdut Koplo Asli Original
Juga sudah saya sebutkan di atas, coba sobat dengarkan lagu Minyak Wangi, Putri Panggung (Uut Permatasari), Goyang Dombret (Ikka Bella), Kucing Garong, Nalangsa, Alamat Palsu dan lainnya. Tembang ini masuk dalam kategori tembang Koplo Asli. Asli di sini maksudnya, bahwa peluncuran pertama tembang tersebut memang benar-benar baru dan juga digarap koplo. Selain itu juga bahasa lirik atau syairnya berbahasa Indonesia. Meski aliran koplo lahir berasal dari daerah (Jawa Timur), namun sekarang sudah menjadi milik masyarakat Indonesia (nasional), seperti halnya bahasa Indonesia itu sendiri.
3. Berasal dari Lagu Daerah (Koplo Jawa Campursari, Sunda, Tarling, Dll)
Pernah dengar lagu-lagu seperti Oplosan, Pokoke Joget, Mabok Bae, Poco-poco, Iwak Peyek, Limang Taun, Kembang Boled dan sebagainya?. Meskipun awal peluncurannya sudah diaransemen koplo, tapi bahasa yang digunakan adalah bahasa Daerah yang tidak semua masyarakat Indonesia menguasainya, sementara sekarang aliran Koplo sudah menasional, bukan lagi menjadi aliran daerah. Sehingga Oplosan, Pokoke Joget, Mabok Bae, Poco-poco, dan lainnya masuk dalam kategori lagu koplo yang berasal dari daerah yang memiliki identitas sendiri (misalnya Campursari, Tarling, Banyuwangi, Sunda, Padang dll)
4. Berasal dari Pop, Hip Hop, Reggae, Slow Rock, Grup Band, House, Disco dll
Ini jelas lebih gampang membedakannya. Lagu seperti Aku Bukan Bang Toyib, Simalakama (Wali), Harga Diri (ST12), Kehilangan (Firman), Cinta Satu Malam (Melinda), Cukup Satu Menit, Bara Bere, 1000 Alasan dll, adalah lagu yang berasal dari aliran yang berbeda (Pop, Slow, dll) kemudian digarap dengan irama Koplo. Tentu ada yang heran, kenapa Cinta Satu Malam, Cukup Satu Menit, 1000 Alasan dan Bara Bere masuk kategori ini. Coba dengarkan kembali lagu tersebut, adakah irama atau unsur alat musik yang berbau Dangdut di aransemennya?. Ada nggak suara gendang atau suling yang menjadi ciri khas musik Dangdut?. Tidak ada bukan?.
Itulah beberapa kategori yang terdapat dalam lagu-lagu yang digarap atau diaransemen koplo. Namun, itu hanya sebatas “teori” saja, karena fakta di lapangan jelas berbeda dari apapun kategori yang sudah saya jelaskan. Sekalipun lagu itu koleksi asli Wali, ketika dikoplo, masyarakat atau orang akan tetap menganggap, itu adalah lagu-lagu Dangdut Koplo, betul kan?. Semoga bermanfaat bagi sobat..dan Salam Dangdut !!
UPDATE 2019
Setelah mengamati, banyak perkembangan yang terjadi dari musik atau lagu koplo ini. Selain berasal dari genre-genre yang sudah disebutkan di atas, ada satu lagi yang belum masuk di kategori ini yaitu lagu JANDHUT KOPLO.
Lagu Jandhut Koplo ini merupakan perpaduan antara musik koplo dan musik kuda lumping (jaranan), yang mana alat musiknya juga ada tambahan perangkat gamelan (kenong) dan trompet kuda lumping, bahkan tanpa pemain seruling dan bass.
Genre ini populer di daerah Jawa Timur dan beberapa grup orkes yang mempelopori lahirnya Jandhut seperti OM SAGITA, LAGISTA, The Rosta, dan New Scorpio.
Sumber